Connect with us

Tulang Bawang Barat

Pemerintah Daerah serta Forkopimda Mendukung Gelaran HUT Iwo Ke 12

Published

on

INFO POST LAMPUNG|Tubaba – IWO Se-Lampung rayakan hari jadi IWO yang ke 12 Tahun di kabupaten Tulang Bawang Barat yang bertemakan “Pers Pilar Demokrasi Yang Merdeka Sejahtera dan Bermartabat ” acara berlangsung di kantor sekretariat IWO Tubaba. Kamis 8 Agustus 2024.

 

 

Acara yang di hadiri oleh Ketua PW IWO Lampung Edi arsadad serta anggota nya, KPU Tubaba, Kesbangpol, Dinas Perpustakaan, Dinas Kominfo, DPMPTSP, Dinas Pertanian serta seluruh KSB IWO Se-Lampung.

 

Dalam sambutan Ketua IWO Tubaba Yosa Pratama Menuturkan terimakasih kepada ketua PW IWO Lampung atas kepercayaan yang di berikan kepadanya untuk menggelar Acara HUT IWO di Tubaba.

 

“Alhamdulillah dengan senang hati kami IWO Tubaba mendapatkan kepercayaan untuk menggelar Hari jadi IWO yang Ke 12 Tahun,” tutur Yosa.

 

 

Di hari yang baik ini saya juga ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Forkopimda atas kehadiran serta dukungannya dan semoga sinergitas kita terjalin lebih baik lagi kedepannya.

 

 

Di tempat sama, sambutan pemerintah daerah kabupaten Tubaba yang di wakili oleh sekretaris perpustakaan Hudaya Ahra, menyampaikan permohonan maaf di karenakan kepala dinas dan pejabat lainnya tidak bisa hadir sedang ada agenda dan dinas luar, pada dasarnya Pemerintah Daerah selalu menjaga hubungan yang baik bersinergi dengan IWO khususnya Iwo Tubaba.

 

“Selamat ulang tahun kepada IWO semoga Iwo semakin jaya,” ucapnya.

 

 

Dalam sambutan ketua PW IWO Lampung Edi arsadad mengatakan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah serta Forkopimda telah mendukung gelar HUT Iwo yang Ke 12 Tahun. Edi juga menjelaskan bahwa IWO Hadir guna untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.

 

 

“Jangan pernah takut bantu masyarakat untuk memperoleh haknya, tulis dan buat pemberitaan yang benar, tulisan yang di pertajam bukan ototnya,” tegas Edi,

 

Edi juga menyarankan agar belajar, apalagi kita di IWO ada Program Sejiwo (Sekolah Jurnalis IWO) agar kawan kawan bisa mempertajam tulisan yang baik dan benar.

 

“Tingkatkan ilmu dan laksanakan Program Sejiwo,” kata Edi kepada seluruh anggota IWO

 

Edi juga meminta kepada pemerintah Daerah Tubaba agar tetap jalin hubungan baik dengan IWO Tubaba tingkatkan sinergitas antara sesama.

 

Dan IWO TUBABA sudah mendapatkan Surat Tanda keberadaan dari Kesbangpol Tubaba jadi artinya Keberadaan IWO yang di Ketuai Yosa Pratama diTubaba Sah secara Administratif dan Legal.

 

Acara di lanjutkan dengan pemotongan Nasi Tumpeng dan pembagian sembako kepada masyarakat tidak mampu serta dilanjutkan dengan Donor darah.(Zar)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bandar Lampung

FGII Lampung Desak Kepala Dinas dan Kepala Sekolah Mundur Jika Tidak Bisa Selesaikan Kasus ‘Bullying’

Published

on

INFOPOST LAMPUNG | LAMPUNG – Dewan Pimpinan Daerah Federasi Guru Independen Indonesia (DPD FGII) Provinsi Lampung angkat bicara terkait maraknya kasus perundungan, kekerasan dan tawuran di kalangan pelajar di berbagai daerah di Provinsi Lampung.

Beberapa kasus perundungan yang terjadi di antaranya di MTsN 2 Bandar Lampung, SDN 1 Teluk Pandan, SMKN 5 Bandar Lampung. Kasus perundungan juga menimpa siswa SMPN 3 Batanghari, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada 7 Februari 2024. Korban yang mengaku diikat dengan kabel kipas angin tangan dan leher kini mengaku trauma dan ketakutan.

Menanggapi banyaknya kasus perundungan yang terjadi di sekolah, Ketua FGII Provinsi Lampung Anton Kurniawan, S.Pd. M.M. didampingi Kabid Humas Jamal meminta pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan dengan melibatkan pihak-pihak terkait secara konsisten melakukan langkah pencegahan sehingga tidak terjadi aksi perundungan di sekolah yang bisa berakibat fatal terhadap masa depan anak.

“Kita harus bisa melakukan langkah-langkah pencegahan agar tindak perundungan atau bullying ini tidak terus terjadi. Tentu saja dalam hal ini sekolah tidak bisa bekerja sendirian, tapi juga melibatkan orang tua siswa, pihak dinas, kepolisian, masyarakat, organisasi, pers dan siapa saja yang peduli pendidikan. Semua harus terlibat menangani kasus perundungan ini. Ini masalah yang sangat serius sehingga tidak bisa kita diamkan,” ujar Anton.

Salah satu cara yang bisa dilakukan, ucap Anton, kepala sekolah harus rajin mengingatkan para guru agar tidak melakukan perundungan dan intimidasi terhadap siswa, sebab bisa berdampak secara langsung terhadap mental peserta didik.

“Perundungan di sekolah tidak hanya dilakukan oleh siswa, tapi juga guru. Sering tanpa sadar guru mengatakan hal-hal yang bersifat intimidasi yang bisa membuat siswa menderita gangguan mental. Ini juga sangat berbahaya, jadi guru juga harus berhati-hati jangan sampai malah menjadi pelaku bullying terhadap siswanya,” ujarnya.

Selain itu, Anton juga meminta Kepala Dinas Provinsi maupun Kabupaten mundur jika tidak bisa menyelesaikan kasus-kasus perundungan di sekolah.

“Kasus perundungan ini akan terus berlanjut jika tidak diselesaikan dan pelakunya tidak diberi sanksi yang tegas, padahal dampak perundungan ini sangat serius bagi korban. Dinas harus tegas jika ada kepala sekolah tidak mampu menyelesaikan persoalan seperti ini, sebaiknya kepala sekolah tersebut dicopot saja dan diganti. Kalau perlu kepala dinasnya juga mundur sebagai bentuk tanggung jawab terhadap jabatan yang diemban,” pungkasnya. (Zar)

Continue Reading

Trending