Connect with us

Business

Meskipun di Usia Senja Tuti Tetap Menekuni Pengrajin Tampah

Published

on

Pringsewu |info post Lampung com .Kerajinan Tampah yang terbuat dari bahan Bambu alat untuk menampi Beras ataupun yang lain nya.

Ibu Tuti salah satu Pengrajin Tampah pekon /desa Kediri ,Kecamatan Gadingrejo,Kabupaten Pringsewu. yang saat ini masih membuat Tampah,usaha di tekuni nya sejak tahun 1995.

 

“Memulai usaha Pembuatan Tampah ini sejak saya masih gadis mas sampai sekarang , kurang lebih sekitar 30 tahun mas.

Dari Pembuatan Tampah ini Lumayan buat membantu perekonomian keluarga “Ungkap Tuti saat di wawancarai.

 

Saya dalam sehari bisa membuat Tampah 2 – 3 buah ,Apa lagi pas musim panen, pesanan banyak kadang kita bingung karna untuk mendapatkan bahan bambu nya agak sulit kita harus pesan dulu.

 

“Alhamdulillah kalau untuk Penjualan kita sudah ada yang nampung langsung ke Penggepul kadang seminggu bisa 2 kali datang Penggepul nya “jelas nya.

 

Sebagai salah satu Pengrajin Tampah ,Ibu Tuti mengaku kurang nya perhatian pemerintah Kabupaten Pringsewu dan pekon Kediri maka dirinya tetap melakukan usaha ini secara mandiri tampa bantuan dari pihak manapun.(Zaenal.A)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Business

Pembangunan Gorong-gorong di Pekon Banyumas untuk Kurangi Banjir

Published

on

Info post Lampung com, Pringsew 02/10/2024 Pekon Banymas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, sedang melaksanakan pembangunan gorong-gorong di RT 04 ,RW 01 . Pekerjaan ini didanai oleh Dana Desa (DD) sebesar Rp 14 ,699,000. Tujuan utama dari pembangunan ini adalah untuk mengurangi banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Rabu 02/10 /2024 .

 

Kepala Pekon Banyumas Wasino menyampaikan bahwa pekerjaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah desa untuk meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan warga. “Pembangunan gorong-gorong ini sangat penting untuk mengatasi masalah banjir yang selama ini mengganggu aktivitas warga. Dengan adanya gorong-gorong ini, air hujan dapat mengalir dengan lancar sehingga tidak lagi menyebabkan genangan,” kata Wasino.

Selain itu, Wasino juga menekankan bahwa pekerjaan ini telah direncanakan dengan matang dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. “Kami berusaha agar pembangunan ini tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan warga. Semua ini bisa terlaksana berkat dukungan penuh dari masyarakat Banyumas ” tambahnya.

 

Warga Pekon Banyumas sangat menyambut baik pekerjaan ini. Mereka berharap bahwa pembangunan gorong-gorong ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan mereka. Salah satu warga, Warman menyatakan rasa terima kasihnya. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah desa atas perhatian dan usahanya. Semoga dengan adanya gorong-gorong ini, masalah banjir yang selama ini kami hadapi bisa teratasi,” ujarnya.

 

Dalam pelaksanaannya, pembangunan ini melibatkan tenaga kerja lokal sehingga memberikan peluang kerja bagi warga sekitar. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat setempat.

 

Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan tidak hanya masalah banjir yang dapat diatasi, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat Pekon Banyumas secara keseluruhan. Pemerintah desa berharap agar semua pihak dapat menjaga dan memelihara infrastruktur yang telah dibangun ini untuk keberlanjutan manfaatnya ungkap nya.

Pembangunan gorong-gorong di Pekon Banymas ini merupakan langkah nyata pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan kehidupan masyarakat. Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak lagi program pembangunan yang bisa memberikan manfaat langsung bagi warga ungkapnya .

Continue Reading

Business

PJ Bupati Pringsewu Paparkan Program Prioritas Kepada Kemendakri RI

Published

on

Info post Lampung com -Jakarta – Penjabat (Pj.) Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan, ST., MM bersama tim menghadiri sesi evaluasi yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri Jakarta Pusat, Rabu (25/09/2024).

 

 

 

Evaluasi ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek kinerja Pemerintah Kabupaten Pringsewu termasuk tata kelola pemerintahan, pembangunan, keuangan, serta program-program yang telah diimplementasikan.

Dalam sesi evaluasi yang berlangsung, Pj. Bupati Marindo dinilai telah mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik dan mengelola sumber daya secara efisien.

 

 

 

Pj. Bupati Marindo menegaskan komitmennya untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam program pembangunan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. “Kami siap untuk mengimplementasikan catatan-catatan yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujar Marindo.

Tim Evaluasi dari Itjen Kementerian Dalam Negeri memberikan apresiasi atas komitmen dan dedikasi yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam proses evaluasi ini.(Zaenal.A)

Continue Reading

Business

Siti khomsiyah Ikuti Pelatihan kerajinan Bambu ke Rajapolah Tasikmalaya

Published

on

Info post Lampung com – GADINGREJO |Kabupaten Pringsewu 12/09/2024 . Siti Khomsiyah adalah pengrajin bambu multitalen warga Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Ibu tiga anak ini mengenal ayaman bambu semenjak masih kecil. Dimana, kedua orangtuanya dulunya merupakan pengayam dan pengrajin bambu.

Berkat keterampilan yang dimiliki, Ibu Siti panggilan akrab sehari-harinya pernah diutus ke Rajapolah, Tasikmalaya guna mengikuti pendidikan dan pelatihan anyaman bambu.

“Di tahun 2002 lalu. Saya bersama temen diberangkatkan kesana (Tasikmalaya) untuk belajar aneka kreasi ayaman. Termasuk ada juga perwakilan dari Bandar Lampung dan Lampung Barat waktu itu yang diutus mengikuti pendidikan”, ungkap Ibu Siti setengah bercerita kepada wartawan Lampung Raya, Minggu (15/09/2024).

Ibu Siti mengaku, keterampilan mengayam bambu yang dimiliki merupakan warisan dari orangtuanya.

“Bikin apa aja mas, insya Allah bisa. Tinggal pesannya minta yang model seperti apa”, ucap Ibu Siti yang sudah menghasilkan sedikitnya 25 produk kreasi ayaman berbahan dasar bambu.

 

 

 

Menurut Ibu Siti, mayoritas kaum ibu-ibu di Pekon Tulung Agung adalah pengayam bambu. Namun kata dia, keterampilan yang mereka miliki hanya terbatas pada ayaman saja dan produk bambu secara umum.

“Seperti membuat tampah, irik, tompo dan kipas bambu, umumnya ibu-ibu disini bisa. Tetapi, untuk yang sifatnya kreasi seperti vas bunga bambu, wadah sampah bambu, asbak bambu, gelas bambu, tempat koran bambu dan sebagainya, mereka tidak bisa”, tutur Ibu Siti.

Menurut Ibu Siti, pemasaran kerajinan bambu selama ini sangat terbatas dan peluang pasarnya juga belum cukup terbuka. Berbeda sebut Ibu Siti dengan ayaman bambu seperti tampah, irik, tompo, kurungan ayam yang memang sudah menjadi kebutuhan umum masyarakat dan rumah tangga.

“Pemasarannya mas, buangnya yang susah. Saya membuat wadah sampah bambu atau vas bunga bambu misalnya, itu peminat dan pembelinya belum jelas. Beda dengan ayaman bambu lainnya yang sudah memiliki pasar tersendiri”, ungkapnya.

Siti mengaku, dirinya sudah cukup lama memendam mimpi ingin bisa miliki depot “galeri” untuk memajang produk kerajinan bambu yang dibuat dan hasilkan.

“Pengen banget mas, bisa punya depot sendiri. Jadi, produk kerajinan bambu yang saya buat bisa di pajang sebagai contoh dan promosikan. Sebab ini salah satu cara untuk bisa memasarkan produk kreasi kerajinan bambu kepada masyarakat”, imbuhnya. (Zaenal.A)

Continue Reading

Trending